VOlUME 04 ISSUE 05 MAY 2021
1Gita Santika Ramadhani,2Suteki
1,2Faculty of Law, Universitas Diponegoro,
Google Scholar Download Pdf
ABSTRACT
The implementation of direct regional head elections in the regions often raises disputes regarding the determination of the results of the vote. Efforts made by candidates who are dissatisfied with this determination are to submit a cancellation to the judicial institution. The update on the system for resolving the election results was carried out by the government to overcome this problem, namely the Government Regulation in Lieu of Law No. 1 of 2014. Problems discussed in this study include: how the dispute resolution mechanism was issued before the regulation, what updates are contained in the regulation how to achieve effective and fair election outcome dispute resolution. This study is a normative legal research that is descriptive in nature using a legal and analytical approach. Based on the results of the study, it can be concluded that the fundamental renewal lies with the institution authorized to handle, namely from the Constitutional Court to the High Court appointed by the Supreme Court. The author recommends that the renewal must be supported by technical regulations to ensure effectiveness and fulfill a sense of justice. Based on this research, the results show that the dynamics of the shifting of dispute resolution authority over the election results are influenced by the decision of the MK opened legally policy and the background of certain events. Namely: the problem of bribery that ensnares the judge, decisions that are considered controversial, case accumulation, and unpreparedness of institutional structure and infrastructure. Regarding the threshold requirements as a condition for receiving a dispute over a dispute over the results of a regional election, it has not yet supported the fulfillment of electoral / election justice. Because it has the potential to ignore aspects of substantive justice, mainly because it does not make the facts of the violations structured, systematic and massive (TSM) as a variable in examining cases. This neglect is not in line with one of the universally adopted principles of law and justice, which states that no one can benefit from irregularities and violations committed by himself and no one may be harmed by irregularities and violations committed by others (nullus / nemo commodum capere potes de injuria sua propria).
KEYWORDS:Dispute Resolution; Election of Regional Heads; Election Justice
BIBLIOGRAPHY:
A. Book
1) Abdullah, Rozali, 2005, Pelaksanaan Otonomi Luas dengan Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung, Jakarta:
Rajawali Pers.
2) Ali, Achmad, 2001, Keterpurukan Hukum di Indonesia (Penyebab dan Solusinya), Jakarta: Penerbit Ghalia
3) ......................., 2010, Menguak Teori Hukuk (Legal Theory), Teori Peradilan (Judicialprudence), Termasuk
Interprestasi Undang-Undang (Legisprudence), Jakarta: Prenada Media Group
4) Ali, Zainuddin, 2009, Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Sinar Grafika
5) Alim, Muhammad 2010, Asas-Asas Negara Hukum Modern Dalam Islam: Kajian Komprehensif Islam dan
Ketatanegaraan, Yogyakarta: LKiS
6) Asshiddiqi, Jimly, 2005, Konstitusi dan Konstitualisme Indonesia, edisi revisi, Jakarta: Konstitusi Press
7) ......................................., 2008, Menuju Negara Hukum yang Demokratis, Jakarta: Sekretariat Jenderal dan
Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi
8) ......................................, 2009, Menuju Negara Hukum yang Demokratis, Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer
9) ......................................., 2015, Gagasan Konstitusi Sosial, Institusionalisasi dan Konstitusionalisasi Kehidupan
Sosial Masyarakat Madani, Jakarta : LP3ES
10) Ayoub, Ayman & Andrew Ellis (Ed.), 2010, Electoral Justice: The International IDEA Handbook, , Stockholm:
IDEA
11) Azhary, M. Tahir, 2007, Negara Hukum: Suatu Studi Tentang Prinsip-Prinsipnya Dilihat dari Segi Hukum Islam,
Implementasinya pada Periode Negara Madinah dan Masa Kini, Jakarta: Prenada Media Group
12) Byrce, James dalam C.F.Strong, 2008, Konstitusi-Konstitusi Politik Modern, Bandung: Nusamedia.
13) Budiardjo, Miriam, 2008, Dasar- Dasar Ilmu Politik, Jakarta: PT Gramedia Pustaka.
14) Chambliss & Seidman, 1971, Law, Order, and Power, Reading, Massachusetts: Addison-Wesley Publishing
Company
15) Darmodiharjo, Darji dan Shidarta, 2006Pokok-pokok Filsafat Hukum, Apa dan Bagaimana Filsafat Hukum Indonesia,
Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
16) Djamali, R.Abdoel, 2000, Pengantar Hukum Indonesia, Jakarta: Raja Grafindo Persada
17) Ekatjahjana, Widodo, 2008, Pengujian Peraturan Perundang-undangan dan Sistem Peradilannya di Indonesia,
Jakarta: Pustaka Sutra
18) Fakhri, Mustafa, 2014, Kalaeidoskop Konstitusi 2014, Ketatanegaraan dalam Tahun Politik, Jakarta: Pusat Studi
Hukum Tata Negara FHUI
19) Fuady, Munir, 2010,Konsep Negara Demokrasi, Jakarta: Refika Aditama
20) Gaffar, Affan, 2005, System Politik Indonesia ; Transisi Menuju Demokrasi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
21) Gaffar,Janedjri M., 2013, Politik Hukum Pemilu, Jakarta : Konstitusi Press
22) Garner, Bryan A., 1999, editor, Black’s Law Dictionary, Edisi Ketujuh, Amerika: West Group
23) HR, Ridwan, 2006, Hukum Administrasi Negara, Jakarta: Rajawali Pers
24) Hamidi, Jazim dan Malik, Hukum Perbandingan Konstitusi, 2009, Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher
25) Huda, Ni’Matul, 2011, Dinamika Ketatanegaraan Indonesia Dalam Putusan Mahkamah Konstitusi, Yogyakarta, UII
PRESS
26) Indrayana, Denny, 2008, Indonesian Constitutional Reform 1999-2002: An Evaluation of Constitution Making in
Transition, Jakarta: Kompas
27) Ishiyama, John T & Marijke Breuning, 2013, Ilmu Politik Dalam Paradigma Abad Ke – 21, terjemahan Tri Wibowo.
Jakarta:Kencana.
28) Junaidi, Veri dkk., 2015, Evaluasi Penegakan Hukum Pemilu 2014, Jakarta: Perludem
29) Kansil, C.S.T., 1986, Memahami Pemilu dan Referendum, Jakarta: Hill-Co
30) Karim, M. Rusli, 1991, Pemilu Demokratis Kompetitif, Yogyakarta: PT. Tiara Wacana.
31) Kelsen, Hans, 1992, Introduction to The Problems of Legal Theory, translated by Bonnie Litschewski Paulson and
Stanley L. Paulson, Oxford : Clarendon Press
32) Konstitusi, Mahkamah, 2010, Naskah Komprehensif Perubahan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945: Latar Belakang, Proses dan Hasil Pembahasan 1999-2002, Buku II, Jakarta: Sekretariat Jenderal dan
Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi
33) ................................., 2011, Tafsir Konstitusional Pelanggaran Pemilukada yang Bersifat Sistematis, Terstruktur, dan
Masif, Jakarta: Puslitka MKRI
34) Kusuma, RM. A.B., 2004Lahirnya Undang-Undang Dasar 1945, Jakarta : Badan Penerbit Fakultas Hukum
Universitas Indonesia
35) Leback, Karen, 1986, Six Theories of Justice (Teori-Teori Keadilan : Analisis Kritis Terhadap Pemikiran J.S. Mill.
John Rawls, Robert Nozick, Reinhold Neibuhr, Jose Porfirio Miranda), diterjemahkan oleh Yudi Santoso, Bandung
: Nusamedia
36) Losco, Joseph dan Leonard Williams, 2005, Political Theory, Kajian Klasik dan Kontempoter Pemikiran Machiavelli
Rawls, Volume II, Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada
37) Lutfi, Mustafa, 2010, Hukum Sengketa Pemilukada di Indonesia: Gagasan Perluasan Kewenangan Konstitusional
Mahkamah Konstitusi, Yogyakarta: UII Press
38) Mahfud, Moh. MD, 2009, Politik Hukum di Indonesia, Jakarta: Raja Grafindo Persada
39) .............................., 2010, Membangun Politik Hukum, Menegakkan Konstitusi, Jakarta: Rajawali Pers
40) Marijan, Kacung, 2010, Sistem Politik Indonesia: Konsolidasi Demokrasi Pasca Orde-Baru, Jakarta: Prenada Media
Group
41) Mashuriyanto, Soimin, 2013, Mahkamah Konsitusi Dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia, Yogyakarta: UII Press
42) Nonet, Philippe and Philip Selznik, 1978, Law and Society in Transition : Toward Responsive Law, New York:Harper
Colophon Books, Harper & Row, Publishers
43) Rahardjo, Satjipto, 2004, Ilmu Hukum : Pencarian, Pembebasan dan Pencerahan, Surakarta: Muhammadiyah Press
University
44) -------------------------------, 2009, Hukum dan Perilaku, Jakarta:Kompas
45) ............................, 2007,Membedah Hukum Progresif, Jakarta: Kompas
46) ............................, 2013, Hukum sebagai Keadilan, Permainan, dan Bisnis dalam buku Sisi-sisi Lain dari Hukum di
Indonesia, Jakarta; Kompas
47) Rawls, John, 1971, A Theory Of Justice (Revised Edition), Cambridge, Massachusetts : The Belknap Press Of Harvard
University Press
48) Rousseau, J.J., 2007, Du Contract Social (Perjanjian Sosial), Jakarta: Visimedia.
49) Salossa, Daniel S., 2005, Mekanisme, Persyaratan, dan Tata Cara Pilkada Langsung menurut Undang-Undang
Nomor 32 Th.2004,Yogyakarta: Media Pressindo.
50) Sampford’ C. J. G. , 1989, The Disorder of Law: A Critique of Legal Theory , New Jersey: Blackwell Publisher
51) Seidman, A.W. and Seidman R.B., 2008, Lawmaking, development and the Rule of Law, Amsterdam: Lawmaking
for Development Leiden University Press
52) Samuel Huntington, 1995, Gelombang Demokratisasi Ketiga, Jakarta: Pustaka Utama Graffiti.
53) Satriawan, Iwan dkk, 2012, Studi EfektifitasPenyelesaian Sengketa Hasil Pemilukada oleh MahkamahKonstitusi,
Jakarta: Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia
54) Soekanto, Soerjono, 1986, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: UI Press
55) ..............................., 2001, Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
56) Soekanto, Soerjono dan Sri Mamudji, 1998, Penelitian Hukum Normatif, Jakarta: Rajawali Press
57) Surbakti, Ramlan dkk, 2008, Perekayasaan Sistem Pemilu Untuk Pembangunan Tata Politik Demokratis, Jakarta:
Partnership
58) .........................................., 2011, Penanganan Sengketa Pemilu, Jakarta: Kemitraan bagi Pembaruan Tata
Pemerintahan
59) Suteki, 2013, Desain Hukum Di Ruang Sosial, Yogyakarta: Thafa Media
60) --------, 2013, Hukum dan Alih Teknologi (Sebuah Pergulatan Sosiologis), Yogyakarta: Thafa Media
61) Suyanto, Djoko, 2013, Evaluasi Pilkada Dari Prespektif Ketahanan Nasional, Jakarta : Konstitusi Press
62) Titik Triwulan Tutik, 2006, Pokok-Pokok Hukum Tata Negara, Jakarta: Prestasi Pustaka.
63) Ujan, Andre Ata, 2001, Keadilan dan Demokrasi Telaah Filsafat Politik John Rawls, Yogyakarta : Penerbit Kanisius
64) Warassih, Esmi, 2005, Pranata Hukum: Sebuah Telaah Sosiologis, Semarang: Suryandaru Utama
65) Wheare, K.C., 1996, Konstitusi-Konstitusi Modern (Modern Constitution), Bandung: Nusamedia.
66) Wollman, Hellmut dalam I Dewa Gede Palguna, 2008, Mahkamah Konstitusi, Judicial Review, dan Welfare State,
Jakarta: Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi
B. Journal
1) Ayuni, Qurrata, 2018, Gagasan Pengadilan Khusus Untuk Sengketa, Jurnal Hukum dan Pembangunan Tahun ke-48
No.1Januari-Maret
2) Fahmi, Khairul, 2016, Menelusuri Konsep Keadilan Pemilihan Umum Menurut UUD 1945, Jurnal Cita Hukum. Vol. 4 No.
2 Desember
3) Fajar, A. Mukhtie, 2009, Pemilu Yang Demokratis, Jurnal Konstitusi Volume 6 Nomor 1, April
4) Falaakh, M. Fajrul, Konstitusi Dalam Berbagai Lapisan Makna, Jurnal Konstitusi, Volume 3 Nomor 3, Jakarta: Sekretariat
Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi, 2006
5) Palguna, I Dewa Gede, 2008, Mahkamah Konstitusi, Judicial Review, dan Welfare State, Jakarta: Sekretariat Jenderal dan
Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi,
6) Santoso, Topo, 2011, Problem Desain dan Penanganan Pelanggaran Pidana Pemilu,; Jurnal Pemilu dan Demokrasi,
Jakarta:PERLUDEM
7) Wahyudi, Djafar, 2010, Menegaskan Kembali Komitmen Negara Hukum: Sebuah Catatan Atas Kecenderungan Defisit
Negara Hukum di Indonesia, Jakarta: Jurnal Konstitusi, Volume 7 Nomor 5
8) Widodo, Bambang Eka Cahya, 2016, Penyelesaian Sengketa Pilkada Serentak 2015 dalam Perspektif Electoral Justice
System, Universitas
9) Zoelva, Hamdan, 2013, Problematika Penyelesaian Sengketa Hasil Pemilukada oleh Mahkamah Konstitusi, Jurnal
Konstitusi, Volume 10, Nomor 3