VOlUME 06 ISSUE 01 JANUARY 2023
Azam Akhmad Akhsya
Master of Law, Faculty of Law, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta
DOI : https://doi.org/10.47191/ijsshr/v6-i1-98Google Scholar Download Pdf
ABSTRACT
The purpose of writing this article is to find out and analyze the role of the prosecutor in applying the concept of restorative justice, what is the relevance of the concept of restorative justice to victimology and whether the principles of restorative justice are able to provide a sense of justice for victims. The method used in this study uses normative legal methods. The issuance of the Prosecutor's Regulation of the Republic of Indonesia Number 15 of 2020 concerning termination of prosecution based on restorative justice provides an important role for the Prosecutor's Office in carrying out restorative justice. The concept of Restorative Justice has relevance to victimology, referring to the Regulation of the Attorney General of the Republic of Indonesia Number 15 of 2020 concerning Termination of Prosecution Based on Restorative Justice. On the victim's side, restorative justice provides the power to give opportunity to perpetrators to express their grief to victims and it should be easier for them to gather in professionally conducted meetings..
KEYWORDS:Restorative Justice, Victimology, Attorney General
REFERENCES
1) Abu Huraerah, Kekerasan Terhadap Anak, Nuansa Cendekia, Bandung, 2012.
2) Achmad Ali, Menguak Teori Hukum (Legal Theory) dam Teori Peradilan (Judicial Prudence) termasuk Interprestasi
Undang-Undang (Legisprudence) (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009).
3) Anton Beker, dalam St. Harum Pudjiarto, RS, Hak Asasi Manusia kajian Filosofis dan Implementasinya Dalam Hukum
Pidana di Indonesia, Universitas Atmajaya, Yogyakarta, 1999.
4) Arif Gosita, masalah korban kejahatan, akademika pressindo, jakarta, 1983.
5) Bambang waluyo, viktimologi perlindungan korban dan saksi, Sinar Grafika, Jakarta.
6) Barda Nawawi Arief, Kebijakan Legislatif dalam Penanggulangan Kejahatan dengan Pidana Penjara, Balai Penerbitan
Undip, Semarang, 1996.
7) Barda Nawawi, Arief, Masalah Penegakan Hukum dan Kebijakan Penanggulangan Kejahatan, PT. Citra Aditya Bakti,
Bandung, Cet ke 2. 2002.
8) Barda Nawawi Arief. Batas-batas Kemampuan Hukum Pidana Dalam Penanggulangan Kejahatan, Makalah Seminar
Nasional Pendekatan Non Penal Dalam Penangulangan Kejahatan, Graha Santika Hotel, Semarang, 2 September 1996.
9) Didik M.Arif mansur & Elisatri gultom, urgensi perlindungan korban kejahatan, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2007.
10) Eriyantouw Wahid, Keadilan Restoratif Dan Peradilan Konvensional Dalam Hukum Pidana, Universitas Trisakti, Jakarta,
2009.
11) Henny Nuraeny, dalam ringkasan disertasi program Dokter Ilmu Hukum Pascasarjana UNPAR, Kebijakan Hukum Pidana
Terhadap Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang Dalam Perspektif Hukum dan Hak Asasi Manusia, 2010.
12) Ikatan Dokter Anak Indonesia, Tumbuh Kembang Anak dan Remaja buku ajar II, CV Sagung Seto, Jakarta, 2005.
13) Jimly Assiddiqie, Hak Asasi Manusia dalam Konstitusi Indonesia dari UUD 1945 sampai dengan Amandemen UUD 1945
Tahun 2002 (Jakarta: Prenada Media, 2005).
14) Koesparmono Irsan, Hukum dan Hak Asasi Manusia (Jakarta: Yayasan Brata Bhakti, 2009).
15) Leden Marpaung, Unsur-unsur Perbuatan Yang Dapat Dihukum, (Delik), Jakarta, Sinar Grafika, 1991.
16) Leden Marpaung, Kejahatan Terhadap Kesusilaan dan Masalah Prevensinya, Jakarta, Sinar Grafika, 1996.
17) Lilik Mulyadi, Kapita Selekta Hukum Pidana Kriminologi dan Viktimologi, Jakarta, Djambatan, 2004.
18) Maria Alfons, Implentasi Perlindungan Indikasi Geografis Atas Produk-Produk Masyarakat Lokal Dalam Prespektif Hak
kekayaan Intelektual, Universitas Brawijaya, Malang, 2010.
19) Mukhlis R, “Peranan POLRI Menangani Demokrasi Masyarakat dalam Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung di
Indonesia”, Artikel pada Jurnal Konstitusi, BKK Fakultas Hukum Universitas Riau, kerjasama dengan Mahkamah
Konstitusi, Vol. III No.2 November 2010.
20) Muladi dan Barda Nawawi Arief, Teori-Teori dan Kebijakan Pidana, Alumni, Bandung, 1984.
21) Moeljatno, Asas-asas Hukum Pidana, Cetakan Kedua, Bina Aksara, Jakarta, 1984.
22) Moeljatno, Asas-asas Hukum Pidana Edisi Revisi,Cetakan Kelima,Rineka Cipta, Jakarta, 2008.
23) Phillipus M. Hadjon, Perlindungan Hukum bagi Rakyat Indonesia, PT. Bina Ilmu, Surabaya, 1987.
24) Teguh Prasetyo dan Abdul Halim Barakatullah, Politik Hukum Pidana, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2005.
25) Satjipto Raharjo, Ilmu Hukum, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2000.
26) Siswanto Sunarso. H, Viktimologi dalam sistem peradilan pidana, Sinar Grafika, Jakarta, 2014.
27) Soerjono Soekanto, Metode Penelitian Hukum, UII Press, Jakarta, 2010.
28) Soedarto, Hukum dan Hukum Pidana I , Alumni, Bandung, 1986.
29) Soedarto, Kapita Selekta Hukum Pidana, Alumni, Bandung, 1986.
30) Soedarto, Hukum dan Hukum Pidana, PT Alumni, Bandung, 2007.
31) Suryana, Keperawatan Anak Untuk Siswa, Cet.1, BGC, Jakarta, 1996
Other Sources
1) https://nasional.tempo.co/read/1642464/4-anggota-polres-halmahera-utara-penganiaya-mahasiswa-sudah-ditahan diakses
pada kamis 06 Oktober 2022 Pukul 22.13 WIB.
2) www.komisiyudisial.go.id/frontend/news_detail/514/penegakan-hukum Diakses pada Minggu 27 Februari 2022 Pukul
23.00 wib.
3) http://tesishukum.com/pengertian-perlindungan-hukum/ Diakses pada 01 maret 2022 Pukul 11.00.
4) wikipedia.com
5) https://pa-lumajang.go.id/tugas-pokok-dan-fungsi diakses pada 1 Maret 2022 Pukul 12.00
6) Kemenppa.go.id diakses pada 2 maret 2022 pukul 16.00 WIB.
7) http://essays24.com/print/peran-kpai/47669.html diakses pada 2 maret 2022 pukul 17.40