VOlUME 06 ISSUE 06 JUNE 2023
1Supaat,2Moh. Inami,3IAIN Kudus
1,2(State Institute of Islamic Studies) Kudus - Central Java - Indonesia
DOI : https://doi.org/10.47191/ijsshr/v6-i6-14Google Scholar Download Pdf
ABSTRACT
As a subsystem in national education system, Islamic education system plays a strategic role in the nationâ€TMs intellectual life as well as its character building. Islamic boarding school education system, as one of the varieties of Isl amic educational institutions, is the pioneer and prototype in the holistic human development, that is, noble character. In the context of nation and state, Islamic boarding schools have been proven to play an active role in firmly upholding and defending the Unitary State of the Republic of Indonesia (NKRI), and they have been at the frontline to fight against the Dutch colonialists long time before Indonesia gained its independence up to nowadays. However, during the previous decades, a number of Islamic boarding schools have gone through nationalist-related distortions. Al-Muâ€TMmin Ngruki Islamic Boarding School is a manifestation of radical stigma that breeds anti-NKRI terrorists. This field research employed a qualitative approach called phenomenology, aiming to describe the dynamics of Islamic education at Al-Mumin Ngruki Islamic Boarding School. The data were collected using in- depth interviews, participant observation, and documentation studies. The results suggested that the existence of Ngruki Islamic Boarding School as a boarding school is closely related to the internalization of Islamic educational values going through a series of dynamics; during the early period, which was very firm and rigid in interpreting Islam, the middle period, which slowly turned into egalitarian, and the modern period, which promotes a moderate mindset in carrying out the institutional functions to an egalitarian and proportional global interaction.
KEYWORDS:Dynamics, Islamic Education, Ngruki Islamic Boarding School
REFERENCES
1) Anderson, G., Anderson, G.J. & Arsenault, N. (1998). Fundamentals Of Educational Research. Psychology Press.
2) Creswell, J. W. (2015). Penelitian Kualitatif & Desain Riset Memilih di antara Lima Pendekatan. (edisi ke-5). Pustaka
Pelajar.
3) Fitrah, M. & Luthfiyah (2018). Metodologi Penelitian: Penelitian Kualitatif, Tindakan Kelas & Studi Kasus. Jejak
Publisher.
4) Goodwin, W.L. & Goodwin, L.D. (1996). Understanding Quantitative And Qualitative Research In Early Childhood
Education (Vol. 59). Teachers College Press.
5) Kumar, R. (2019). Research Methodology: A Step-by-Step Guide for Beginners. Sage Publications Limited.
6) Lapan, S.D., Quartaroli, M.T. & Riemer, F.J. (2012). Qualitative Research: An Introduction To Methods And Designs.
Jossey-Bass.
7) Moleong, L. J. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya
8) Muhadjir, N. (1996). Metodologi Penulisan Kualitatif, Pendekatan Positivistik. Rakesarasin.
9) Nilamsari, N. (2014). Memahami Studi Dokumen dalam Penelitian Kualitatif. Dalam Jurnal Wacana, Vol. 13 (2): 178
10) Punaji, Setyosari. (2010). Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Kencana Prenada Media Grup.
11) Sayidah, N. (2018). Metodologi Penelitian Disertai Dengan Contoh Penerapannya Dalam Penelitian. Zifatama Jawara.
12) Susilo, Eko. (2003). Pedoman Penulisan Karya Ilmiyah. Dahara Prize.
13) Wijaya, H. (2019). Analisis Data Kualitatif: Sebuah Tinjauan Teori & Praktik. Sekolah Tinggi Theologia Jaffray.
14) Woodside, A.G. (2010). Case Study Research: Theory, Methods And Practice. Emerald Group Publishing.
15) Adidhatama, P. (2009). Islam dan Negara: Pemikiran Abu Bakar Ba’asyir tentang Negara Islam. UIN Syarif Hidayatullah.
16) Asrori, S. (2020). Lanskap Moderasi Keagamaan Student, Refleksi Pola Pendidikan Pesantren. Jurnal Ilmu Sosial
Indonesia, 1(1), 16-26.
17) Awwaliyah, N. M. A. (2019). Pondok Pesantren Sebagai Wadah Moderasi Islam Di Era Generasi Millenial. Islamic
Review: Jurnal Riset Dan Kajian Keislaman, 8(1), 36-62.
18) Baso, A. (2006). NU Studies: Pergolakan Pemikiran Antara Fundametalisme Islam & Fundamentalisme Neo-Liberal.
Erlangga.
19) Basri, H. H. (2014). Keragaman Orientasi Pendidikan Di Pesantren. Dialog, 37(2), 207-220.
20) Farida, U. (2018). Radikalisme, Moderatisme, Dan Liberalisme Pesantren: Melacak Pemikiran Dan Gerakan Keagamaan
Pesantren Di Era Globalisasi. Edukasia : Jurnal Penelitian Pendidikan Islam. https://doi.org/10.21043/ edukasia.v10i1. 789
21) Fatihah, I. (2018). Kepemimpinan KH. Imam Zarkasyi Di Pondok Modern Darussalam Gontor. JIEM (Journal of Islamic
Education Management), 2(2), 26-43.
22) Fauzan Adhim, M. P. I. (2021). Arah Baru Manajemen Pondok Pesantren. CV Literasi Nusantara Abadi.
23) Feisal, J. A. (1995). Reorientasi Pendidikan Islam. Gema Insani.
24) Fithriah, N. (2018). Kepemimpinan Pendidikan Pesantren (Studi Kewibawaan Pada Pondok Pesantren Salafiyah, Modern,
dan Kombinasi). Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan Dan Kemasyarakatan, 13-30.
25) Gaspersz, S., & Souisa, N. N. (2019). Teologi Agama-Agama Di Indonesia, Menelisik Pengembangan dan Tantangannya.
Harmoni, 18(2), 7–27.
26) Haedari, A. (2021). Transformasi pesantren. UNUSIA.
27) Hamdi, S., Carnegie, P. J., & Smith, B. J. (2015). The Recovery of A Non-Violent Identity for An Islamist Pesantren in
An Age of Terror. Australian Journal of International Affairs, 69(6), 692-710.
28) Hamid, A. (2017). Pendidikan Karakter Berbasis Pesantren: Pelajar dan Student dalam Era IT dan Cyber Culture. Imtiyaz.
29) Hanafi, Y. (2016). Menyemai Gagasan Islam Nusantara Di Dunia Pendidikan Pesantren Melalui Culture Of Peace
Education. Islam Nusantara: Meneguhkan Moderatisme Dan Mengikis Ekstrimisme Dalam Kehidupan Beragama.
30) Haryanto, J. T. (2015). Relasi, Transformasi dan Adaptasi Tradisionalis terhadap Puritanisme di Surakarta Jawa Tengah.
Analisa Journal of Social Science and Religion, 22(2).
31) Hasyim, A. (2017). Teologi Muslim Puritan: Genealogi dan Ajaran Salafi. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
32) Hayati, F. (2011). Pesantren: Suatu Alternatif Model Lembaga Pendidikan Kader Bangsa. Mimbar: Jurnal Sosial Dan
Pembangunan, 27(2), 157–163.
33) Huriyudin, H. (2019). Menumbuhkan Girah Keislaman Dan Minat Akademik Student (Studi Tentang Corak Literatur
Keagamaan Di Pondok Pesantren Al-Mukmin Ngruki Solo Jawa Tengah). Al Qalam, 36(1), 67-92.
34) Karim, R. (2021). Strategi Pondok Pesantren AL-MUKMIN Ngruki Melawan Stigma Islam Radikal. Universitas
Muhammadiyah Malang.
35) Khisbiyah, Y., Thoyibi, M., Asy’arie, M., Aryanto, D., Tammaka, M., Baidhawy, Z., ... & Setyaningsih, D. (2004).
Multikultural sebagai Anugerah. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
36) Khotimah, E. (2003). Bias Ideologis dan Prasangka Agama pada Wacana Terorisme di Media Massa (Kajian terhadap
Distorsi Informasi dan Hegemoni Media Barat dalam Liputan Tentang Islam, Jamaah Islamiyah dan Abu Bakar Ba’asyir
pada Wacana Terorisme). MIMBAR: Jurnal Sosial Dan Pembangunan, 19(4), 346-373.
37) Mansur, A. R., & Widiastuti, T. (2020). Pondok Pesantren Mukmin Mandiri dan Perannya pada Pengembangan Masyarakat
dalam Kerangka Maqashid Syariah. Jurnal Ekonomi Syariah Teori Dan Terapan, 7(5), 861-873.
38) Masamah, U. (2014). Pesantren dan Pendidikan Perdamaian. Jurnal Pendidikan Islam, 2(1), 21-39.
39) Mubarok, M. (2010). Stigmatisasi Pemberitaan Terorisme di Media Massa. UNDIP.
40) Muhakamurrohman, A. (2014). Pesantren: Student, Kiai, dan Tradisi. IBDA: Jurnal Kajian Islam Dan Budaya, 12(2), 109-
118.
41) Muhammad, H., Anwar, K., & Elizabeth, M. Z. (2016). Diskursus Deradikalisasi Agama: Pola Resistensi Pesantren
Terhadap Gerakan Radikal. Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan. https://doi.org/10.21580/ws.2015.23. 1.230
42) Murtadlo, M. (2017). Reproduksi Paham Keagamaan dan Respon terhadap Tuduhan Radikal (Studi Kasus Pesantren
Ngruki Pasca Bom Bali 2002). Harmoni, 16(1), 75-93.
43) Naim, N. (2017). Deradikalisasi Berbasis Nilai-nilai Pesantren Studi Fenomenologis di Tulungagung. AKADEMIKA:
Jurnal Pemikiran Islam, 22(1), 129-152.
44) Nastiti, D. M. (2018). Kapita Selekta KF Doktor Melintasi Tapal Batas Keilmuan. Penerbit IPB Press.
45) Niswah, C. (2006). Islam Dinamis: Menggali Makna Mengurai Wacana. Program Pasca Sarjana, IAIN Raden Fatah.
46) Nubowo, A. (2015). Islam dan Pancasila di Era Reformasi: Sebuah Reorientasi Aksi. Jurnal Keamanan Nasional, 1(1), 61-
78.
47) Nursidiq, Y. (2010). Community Relation dan Citra Lembaga Studi Mengenai Aktifitas Community Relation Pondok
Pesantren Al Mukmin Ngruki Dalam Membentuk Citra Positif Pada Komunitas Masyarakat Ngruki, Cemani, Sukoharjo
Dalam Menghadapi Isu Terorisme di Indonesia. UNS.
48) Parsons, J. (2004). Peran Pesantren dan Cita-Cita Student Putri: Sebuah Pembandingan di Antara Dua Pondok Pesantren
di Jawa. Universitas Muhammadiyah Malang.
49) Pohl, F. (2006). Islamic Education and Civil Society: Reflections on The Pesantren Tradition in Contemporary Indonesia. Comparative Education Review, 50(3), 389-409.
50) Rahmawati, D., & Jinan, M. (2018). Kegiatan Imaaratus Syu’unith Tholibah (IST) Dalam Meningkatkan Religiusitas Studentwati Pondok Pesantren Islam Al-Mukmin Ngruki Tahun Pelajaran 2017/2018. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
51) Rahmawati, S. (2015). Analisis Kebijakan Pendanaan Pendidikan. Universitas PGRI Yogyakarta.
52) Rakhmawati, R. (2013). Pola Pengasuhan Student Di Pondok Pesantren dalam Mengantisipasi Radikalisme: Studi Pada Pesantren Ummul Mukminin dam Pondok Madinah. Jurnal Diskursus Islam, 1(1), 36-55.
53) Saifullah, I. (2017). Transnasional Islam Dan Pendidikan Islam Di Indonesia. Jurnal Pendidikan UNIGA, 9(1), 1-14.
54) Sanaky, H. A., & SI, M. (2017). Studi Pemikiran Imam Zarkasyi tentang Transformasi Pendidikan Islam Di Indonesia. UII Press.
55) Sauri, S., Gunara, S., & Cipta, F. (2022). Establishing The Identity ofInsan Kamil Generation Through Music Learning Activities in Pesantren. Heliyon, 8(7).
56) Subhan, A. (2012). Lembaga Pendidikan Islam Indonesia: Abad Ke-20. Kencana.
57) Subiantoro. (2017). Studi Pemikiran Imam Zarkasyi Tentang Transformasi Pendidikan Islam Di Indonesia. Universitas Islam Indonesia.
58) Sulaiman, R. (2016). Pendidikan Pondok Pesantren: Institusionalisasi Kelembagaan Pendidikan Pesantren. ’Anil Islam: Jurnal Kebudayaan Dan Ilmu Keislaman, 9(1), 148-174.
59) Sumbulah, U. (2019). Perempuan dan Keluarga: Radikalisasi dan Kontra Radikalisme di Indonesia. UIN Malang.
60) Susanto, P. (2015). Perbandingan Pendidikan Islam di Asia Tenggara. Jurnal Pendidikan Islam, 4(1), 71–93.
61) Syamsul, M. A. (2018). Education as a Foundation of Humanity: Learning from the Pedagogy of Pesantren in Indonesia. Journal of Social Studies Education Research, 9(2), 104-123.
62) TM, F. & S. (2007). Melacak Nalar Radikal Kasus Pesantren Al-Mukmin Ngruki. Gaung Persada Press.
63) Turmudi, E., & Sihbudi, M. R. (Eds. ). (2005). Islam dan radikalisme di Indonesia. Yayasan Obor Indonesia.
64) Umar, H. N. (2014). Rethinking Pesantren. Elex Media Komputindo.
65) Van Bruinessen, M. (2008). Traditionalist and Islamist Pesantrens in Contemporary Indonesia. Farish A.
66) Wahab, A. J. (2019a). Islam Radikal dan Moderat Diskursus dan Kontestasi Varian Islam Indonesia. Elex Media Komputindo.
67) Wahab, A. J. (2019b). Membaca Fenomena Baru Gerakan Salafi Di Solo. Dialog, 42(2), 225-240.
68) Wahyudi, W. (2020). Kepemimpinan Kepala Madrasah Berbasis Pesantren Studi di Madrasah Islam Al Mukmin. Jurnal Didaktika Islamika, 11(1), 1-19.
69) Widianita, W. (2012). Komunikasi dan Persepsi Studi tentang Peran Komunikasi dalam Pembentukan Persepsi terhadap Pondok Pesantren Al-Mukmin Ngruki, Abu Bakar Ba’asyir, dan Terorisme di Kalangan Ibu-ibu Jamaah Masjid Baiturrohman Cemani. UNS.
70) Yasih, D. W. P. (2015). Tradisi, Ekonomi-Politik, dan Toleransi Yogyakarta. Masyarakat: Jurnal Sosiologi, 147-171.