Volume 07 Issue 05 May 2024
Khaerul Firman Mustari
Master of Law, Faculty of Law, Borobudur University, Jakarta
DOI : https://doi.org/10.47191/ijsshr/v7-i05-99Google Scholar Download Pdf
ABSTRACT
This research aims to find out the development of the doctrine of abuse of circumstances as a reason for canceling an agreement in the Indonesian Legal System. The proposed problem formulation contains: How is the development of the doctrine of abuse of circumstances in the Civil Law Legal System, especially Indonesia? and how is the consideration of judges in Indonesia in giving court decisions related to the doctrine of abuse of circumstances? This research includes normative legal research, with data collected based on written regulations and expert opinions. The results of this study indicate that the development of the doctrine of abuse of circumstances has been recognized in the Netherlands which adheres to the Civil Law System in the form of legislation, while Indonesia only recognizes this doctrine as limited to court decisions or has not been adapted in the form of legislation. Nevertheless, some judges in deciding civil cases in Indonesia recognize and use the doctrine of abuse of circumstances as a reason for canceling agreements in several civil cases. This shows a dilemma in the enforcement of justice in Indonesia, especially in the context of civil law considering that Indonesia adheres to the Civil Law System so that the main reference for judges in deciding cases is the law. In this case, the doctrine of abuse of circumstances has not been regulated in written civil law in Indonesia.
KEYWORDS:Civil Law System, Doctrine of Abuse of Circumstances, Indonesian Civil Code, Reason for Cancelling Agreements
REFERENCES1) Arifin, M. (2021). Penyalahgunaan Keadaan Sebagai Faktor Pembatas Kebebasan Berkontrak. Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 14 No. 2, September 2011, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 291.
2) Aulia, F., & Al-Fatih, S. (2018). Perbandingan Sistem Hukum Common Law, Civil Law Dan Islam Law Dalam Perspektif Sejarah Dan Karkteristik Berpikir. Jurnal Ilmiah Hukum Legality, Vol. 25 No. 1, Universitas Muhammadiyah Malang, 100.
3) Budiono, H. (2006). Asas Keseimbangan bagi Hukum Perjanjian Indonesia Hukum Perjanjian Berlandaskan Asas-Asas Wigati Indonesia. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
4) Clarins, S. (2022). Penerapan Doktrin Penyalahgunaan Keadaan (Misbruik van Omstandigheden) Dalam Putusan Pengadilan Indonesia. Dharmasisya, Vol. 1 No. 36, Universitas Indonesia, 4.
5) Dunne, V. J. (1993). Verbintenissenrecht, deel I, contractenrecht. Deventer Kulwer.
6) Fuady, M. (2007). Perbandingan Ilmu Hukum. Bandung: Refika Aditma.
7) Kurniawan, F., Nugraha, X., Putra, G. A., Taniady, V., & Jansen, B. (2022). The Principle of Balance Formulation as the Basis for Cancellation of Agreement in Indonesia. Lex Scientia Law Review, Vol. 6 No. 1, Universitas Negeri Semarang, 134.
8) Mamudji, S., & Soekanto, S. (2003). Penelitian Hukum Normatif: Suatu Tinjauan Singkat. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
9) Marzuki, & Mahmud, P. (2006). Penelitian Hukum. Bandung: Prenada Media Group.
10) Mertokusumo, S. (2010). Mengenal Hukum Suatu Pengantar. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya.
11) Mertokusumo, S. (2008). Mengenal Hukum Suatu Pengantar, Cet. In Ke-4, Yogyakarta: Liberty.
12) Panggabean, H. P. (2008). Peranan Mahkamah Agung Melalui Putusan-Putusan Hukum Perikatan. Bandung: Alumni.
13) Panggabean, H. P. (2001). Penyalahgunaan keadaan (misbruik van omstandigheden) sebagai alasan (baru) untuk pembatalan perjanjian (berbagai perkembangan hukum di Belanda). Yogyakarta: Liberty.
14) Panggabean, H. P. (1992). Penyalahgunaan Keadaan (Misbruik van Omstandigheden) Sebagai Alasan (Baru) Untuk Pembatalan Perjanjian (Berbagai Perkembangan Hukum di Belanda). Yogyakarta: Liberty.
15) Roesli, M., Sarbini, S., & Nugroho, B. (2019). Kedudukan Perjanjian Baku Dalam Kaitannya Dengan Asas Kebebasan Berkontrak. Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 15 No. 1, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, 3.
16) Satory, A. (2015). Perjanjian Baku dan Perlindungan Konsumen dalam Transaksi Bisnis Sektor Jasa Keuangan: Penerapan dan Implementasinya di Indonesia. Jurnal Ilmu Hukum (Journal of Law), No. 2 Vol. 2, Universitas Padjajaran, 276.
17) Satrio, J. (1995). Hukum perikatan, perikatan yang bersumber dari perjanjian, buku I. Bandung: Citra Aditya Bakti.
18) Satrio, J. (1992). Hukum Perjanjian. Bandung: Citra Aditya Bakti.
19) Sekarini, M. A. P., & Darmadha, I. N. (2014). Eksistensi Asas Kebebasan Berkontrak Berkaitan Dengan Klausula Eksonerasi Dalam Perjanjian Baku. Kertha Semaya, Vol. 2 No.3, Universitas Udayana, 4.
20) Setiawan. R (1994). Kontrak Standar dalam Teori dan Praktek. Varia Peradilan, IX (103).
21) Setiawan, R. (1987). Pokok-Pokok Hukum Perikatan. Bandung: Binacipta.
22) Subekti, R. (2022). Hukum Perjanjian. Jakarta: Intermasa.
23) Suwandono, A., & Yuanitasari, D. (2023). Perkembangan Penyalahgunaan Keadaan Sebagai Dasar Pembatalan Perjanjian Dalam Sistem Hukum Perjanjian Di Indonesia. JUSTICES: Journal of Law, Vol. 2 No. 1, Perkumpulan Dosen Fakultas Agama Islam Indramayu, 6.