Volume 08 Issue 03 March 2025
1Yosephina Katharina Sogen, 2Nirwaning Makleat, 3Stofiani Suzanna Lima, 4Abdul Syukur, 5Frans Kristian Selly
1,2,3,4,5Nusa Cendana University, Indonesia
DOI : https://doi.org/10.47191/ijsshr/v8-i3-31Google Scholar Download Pdf
ABSTRACT
The issue of stunting in previous conditions has not been managed clearly. Empowerment begins with socializing the sorghum and its use to village residents and other villages. Implementation is arranged by planting sorghum for three months and processing it into sorghum flour,rice, and cereal. Additional food in the form of sorghum porridge was given to the child under 2 through the Posyandu at 3.00 p.m. Apart from measuring height, body weight is also measured, and pregnant women can consume sorghum without experiencing nausea and vomiting. In the evaluation step, after six months in August, the data of stunting will be hindered through of height and weight measurement. The case study in this research wants to explain the community empowerment program to deal with stunting and specifically using sorghum. The study results show that the rate in Tenawahang Village has decreased for two years between February 2020 and August 2023. sorghum was not allowed in some tribes. Contextually, certain ethnic groups are not allowed to consume certain foods because they can cause illness. Stunting cases also occur due to changing and poor parenting patterns due to different parenting. The Tenawahang village head and the community continue to plant and consume sorghum..
KEYWORDS:sorghum, stunting, empowerment, community, providing, preventing
REFERENCES1) Alim et al, Pemberdayaan Masyarakat dalam Penanganan Balita Stunting dalam Pemanfaatan Pangan Lokal berbasis singkong di Kelurahan Bandaraya, Journal of Community Engagement research For Sustainability, 2022:pp 201-209.
2) Almasri&Desi Deswimar, Peran Pemberdayaan Masyarakat Desa dalam Pembangunan Pedesaan, Universitas Negeri Islam Sultan Syahrir Riau, 2012
3) Arif Purbantoro&Mujianto, Modul KKN Tematik Desa Membangun Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia, 2019.
4) Astuti et al, Gerakan Pencegahan Stunting melalui di Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang, Dharmakarya:Jurnal Aplikasi Ipteks untuk Masyarakat, 2018:185-188.
5) Beal,Ty et al, A Review of Child Stunting Determinants in Indonesia, Online Article, Wileyonlinelibrary.com/jurn/mcn, 2018, doi:10.1111/mcn.12617.
6) .Creswell John W, Research Design Quantitative, Qualitative, and Mixed Methods Approaches, SAGE:Los Angels, 2014.
7) Chandra, Bastian Rahmadi et al, Peran Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Dalam Pencegahan Stunting, Jurnal Pekerjaan Sosial Volume 4 No. 2, Desember 2021.
8) Firmansyah, Alamida Ardyanah, Diversifikasi Roti Sorgum Lokal Unggulan Untuk Menuju Ketahanan Pangan Global Nusantara yang Sehat, Ecoprofit:Sustainable and Environment Business.Available: https://journal-iasssf.com/index.php/ECOPRINT.
9) Hasanah, Rochmatun et al, Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pencegahan Stunting Pada Anak Balita, Jurnal Masyarakat Madani Indonesia Volume 2 No.1 Februari 2023, pp 1-6 DOI:https://doi.org/10.59025/js.v2i1.54
10) Hidayah, Nurul et al, Upaya Pemberdayaan Masyarakat Dalam Menciptakan Generasi Milenial Sadar Gizi Yang Bebas Stunting Melalui Kegiatan 1000 HPK, Journal Of Community Engagement In Health Volume 3 No.1 March 2020 DOI:https://doi.org/10.30994/jceh.v3i 1.41.
11) Ipan et al, Collaborative Governance dalam penanganan stunting, Universitas Singaperbangsa Karawang: Jurnal Kinerja 18, 2021:383-391 Avaiable:http://journal.feb.unmul.ac.id/index.php/KINERJA.
12) Munawaroh,Hidayatu, et al, Pemberdayaan masyarakat dalam rangka Pencegahan Stunting Sejak Dini di Kecamatan Pagedongan Kabupaten Banjarnegara, DIMAS:Jurnal Pemikiran Agama dan Pemberdayaan, 2020:231-242.
13) Lukman, Mamat et al, Gambaran Pola Asuh Pada Baduta Dalam Pencegahan Stunting, Jurnal Keperawatan Silampari, Volume 6 No.2 Januari-Juni 2023 DOI:https://doi.org/10.31539/jks.v612.50.60
14) Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
15) Sumartini, et al, Pemberdayaan Masyarakat dalam pencegahan stunting melalui budaya gotong royong, Jurnal Abdimas Kesehatan Tasikmalaya, 2020:19-25.
16) Sarawati, Dian et al, Hubungan Status Rumah Tangga Dan Pola Asuh Terhadap Kejadian Stunting Pada Baduta (Studi pada baduta usia 6-24 bulan di kelurahan Karanganyar Kecamatan Kawala Kota Tasikmalaya), Jurnal kesehatan Bhakti Husada, Volume 12 No.02, Desember 2021 DOI: 10.34305/JIKBH.V1212.344.
17) Sari, Dewi Nurlaela et al. Pemberdayaan Dalam Pencegahan Stunting,Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia, Volume 4 No.1,Februari 2023, DOI:http://dxdoi.org/10.36596.jpkml.v4i 1.552.
18) Salim, Alvin et al, Chlidren’s Growth, Nutritional Status, and Its Associated Factors In Karyawangi Village, Indonesia, Jurnal Cakrawala Ilimiah Volume 2 No.5,Januari 2023 Avialable http://bajangjournal.com/index.php/JCI.
19) Widhagdha, Mifta Fadirl&Suryo Ediyono, Case Study Approach in Community Empowerment Research in Indonesia, Indonesian Journal of Social Responsibilty Review Vol.1 No.1 2022